Aksi tersebut di gelar di sisi barat simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta di Jalan Senopati mulai pukul 16.30 WIB hingga buka puasa.Β Sebuah panggung berukuran 6 meter persegi lengkap dengan seperangkat pengeras suara di tempatkan di pojok barat berdekatan dengan kompleks Gedung Agung Yogyakarta.
Selain aksi orasi dan membagi-bagikan selebaran kepada warga yang melintasi di kawasan Malioboro, peserta juga menggelar pertunjukan Wayang Hip Hop.
Pertunjukan wayang kontemporer yang penuh humor dengan dalang Ki Catur Benyek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam orasinya koordinator aksi Sapto Raharjo menyatakan pihaknya sangat
prihatin atas kasus pencurian 87 artefak kuno koleksi emas milik Museum
Sonobudoyo pada tanggal 11 Agustus 2010 lalu. Namun sampai sekarang kasus ini belum terungkap.
"Meski polisi sudah berkali-kali menyelidiki tanda-tanda terungkapnya kasus ini belum nampak," katanya.
Menurut Sapto semua benda kuno yang ada di museum merupakan karya bangsa
Indonesia yang tak ternilai harganya. Dia mengkhawatirkan 87 koleksi emas itu akan jatuh dan diperjualkan belikan oleh para koleksi asing di luar negeri seperti kasus pencurian patung di Museum Radya Pustaka Solo.
"Benda-bena itu adalah simbol kebudayaan kita. Kalau koleksi museum sudah
diperjualbelikan berarti kita sudah terperangkap pada budaya pragmatis, semua diukur pakai uang. Ini tidak boleh terjadi dan kasus pencurian di museum harus diungkap," tegas dia.
Hingga aksi berakhir saat buka puasa, aksi berjalan dengan tertib. Aparat
keamanan hanya memantau agar kawasan itu tidak menimbulkan kemacetan
lalu-lintas.
(bgs/anw)