Demikian hasil penelitian dari LAPAN terhadap peristiwa yang terjadi di Cirebon. Kesimpulan ini didapat setelah tim mendengar penjelasan dari Kapolsek Babakan, observasi lapangan, informasi para saksi, dan analisis lempengan beku.
"Lapan menyimpulkan dugaan meteor di Cirebon sebenarnya belerang yang dibakar atau terbakar," kata peneliti astronomi dan astrofisika Lapan, Prof Dr Thomas Djamaluddin lewat siaran persnya kepada detikcom, Selasa (24/8/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak adanya lubang mengindikasikan tidak adanya tumbukan keras. Padahal meteor yang jatuh ke bumi akan mengakibatkan tumbukan," terang Thomas.
Api yang ada, imbuh Thomas, disebabkan oleh belerang. Hal ini juga diperkuat dengan keterangan warga yang mencium bau belerang saat benda tersebut terbakar.
"Belerang atau sulfur adalah zat yang mudah terbakar dan bila terbakar menimbulkan nyala api berwarna biru," tandasnya.
(mok/lia)