"Belum pernah ada meteorit yang meleleh, jadi seandainya benda itu meteorit, ini merupakan hal baru bagi ilmu pengetahuan,"Β kata peneliti utama matahari dan astrofisika Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin dalam rilis kepada detikcom, Jumat (20/8/2010).
Thomas mengatakan, benda yang jatuh dari antariksa umumnya sudah dingin karena adanya proses pendinginan ketika memasuki atmosfer bumi. Namun benda yang jatuh pada 18 Agustus itu bercahaya saat masih berada di udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
tiga kemungkinan mengenai benda ini. Benda tersebut bisa jadi memang meteorit, sampah
antariksa, atau objek dari bumi yang terlontar.
Untuk membuktikannya, Lapan masih akan mengobservasi benda tersebut. Peneliti Lapan membawa sampel lelehan benda untuk diuji. Untuk sementara, Lapan belum dapat memastikan jenis benda tersebut.
"Sampel ini akan diteliti di laboratorium untuk mengetahui materialnya sehingga dapat disimpulkan jenisnya," kata Thomas.
Thomas juga berpesan agar masyarakat tidak mendekati lokasi jatuhnya benda tersebut. Karena bisa jadi, benda tersebut merupakan sampah antariksa yang mengandung radiasi atau zat berbahaya.
(ken/nrl)