Tips Agar Tak Mabuk Laut di Kapal

Jakarta - Pelayaran Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (LNRPB) Sail Banda, telah meninggalkan Makassar. Selanjutnya KRI Makassar yang ditumpangi 395 peserta LNRPB pun berlayar menuju Banda.

Ombak setinggi 1 hingga 2 meter terus menerjang kapal. Goyangannya cukup terasa. Banyak peserta yang mual dan muntah.

"Sudah sekitar 50 orang mengeluh mual dan muntah," ujar dokter dari Bulan Sabit Merah, Ali Subagyo yang mendampingi kegiatan ini kepada detikcom, Selasa (27/7/2010).

Ali menjelaskan rata-rata penyebab mual adalah masuk angin karena perut kosong. Dokter ini pun memberikan tips agar para peserta tidak menderita mabuk laut.

"Makan yang banyak. Jangan sampai perut kosong. Kalau mual biasanya kan jadi malas makan," terang dia.

Jika perut terasa mual, segera keluar dari kamar. Hirup udara segar di dek sampai rasa mual dan pusing hilang.

"Begitu terasa, segera keluar. Cari udara segar, jangan berada di ruang tertutup. Nanti tambah terasa mualnya," terang Ali.

Untuk obat, Ali menyarankan agar membawa obat antimabuk kendaraan. Minum sebelum berangkat dan saat di perjalanan, begitu terasa mual.

Untuk pengobatan, Ali hanya memberikan obat mual dan penahan rasa sakit. Rata-rata peserta pun bisa langsung melanjutkan kegiatan setelah mendapat perawatan ringan.

"Saya mual. Mau muntah juga. Padahal biasanya tidak pernah mual di kapal," ujar Dani, seorang peserta.

KRI Makassar berlayar dari Jakarta hingga Ambon, dalam rangkaian kegiatan Sail Banda. 396 Peserta menempuh rute Jakarta-Makassar-Banda dan Ambon sebelum kembali ke Jakarta. Total waktu yang dihabiskan sekitar 2 minggu lebih. Kapal ini berlayar tanggal 23 Juli dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
(rdf/lrn)