Saya berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara menuju Pulau Banda di Maluku Tengah dalam tugas peliputan Sail Banda 2010. Bersama peserta lain, kami bergabung dalam kegiatan Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari yang dikoordinir Kementerian Koordinator kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) dengan menumpang KRI Makassar.
"Ini kamarnya," kata seorang bintara TNI AL menunjukan kamar saya di KRI Makassar. Inilah pertama kali saya memasuki kapal angkut pasukan ini, Jumat (23/7/2010) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap ranjang panjangnya 180 cm. Pas benar untuk tubuh saya yang tingginya 171 cm, lebarnya pun tidak seberapa tapi lumayan empuk. Setiap ranjang dilengkapi dengan lampu baca dan di bagian bawah ada dua buah laci untuk menampung peralatan pribadi. Ada juga tirai untuk menjaga privasi, cukup nyaman. Ruangan ini juga dilengkapi AC.
Sesuai dengan tugas KRI Makassar, kapal ini digunakan untuk mengangkut pasukan. Nah, ruangan yang kami tempati ini merupakan kelas prajurit. Ruangan untuk perwira ada di Dek F. Tentunya ruangannya lebih luas dan lebih nyaman.
Kapal sedikit berayun saat menerjang ombak besar. Walau goyangannya tidak begitu terasa. Namun ada juga beberapa peserta yang sudah mual dan muntah-muntah. Saya satu ruangan dengan 2 staf Kemenko Kesra, 5 pembimbing peserta dari LIPI dan 2 peserta dari Sekolah Tinggi Perikanan.
Nah, bagaimana untuk urusan mandi? Kamar mandi terletak satu dek di atas ruangan kami. Mandinya pun beramai-ramai ala prajurit.
"Kamarnya enak, hanya agak sempit. kamar mandinya juga terbuka, jadi kalau
mandi agak risih," ujar peserta asal Universitas Brawijaya Malang, Muhlasin
(23).
Walau begitu, Muhlasin merasa betah di kamar ini. Dirinya cukup menikmati kegiatan pelayaran ini. "Saya senang, kegiatan ini menambah pengalaman saya," terang pria yang berhasil membuat software tentang aksara Jawa ini.
Muhlasin dan rekan-rekannya akan menghabiskan waktu kurang lebih 2 minggu di kapal ini. Rute yang kami tempuh dari Jakarta, Makassar, Pulau Banda dan Ambon sebelum pulang lagi ke Jakarta.
(rdf/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini