"Komunitas keluarga teori yang paling awal sebagai benteng. Tapi membangun dalam keluarga aja nggak cukup. Anak kan bisa ubek-ubekan di kamar, ada TV ada internet," ujar sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam B Prasodjo.
Hal itu disampaikan Imam dalam Lokakarya 'Karakter Bangsa' di Kantor Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jl Tentara Pelajar, Patal Senayan, Jakarta, Rabu (21/7/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam menambahkan, terinspirasi dari bukunya Hillary Clinton 'It takes A Village to Raise A Children', tak cukup keluarga yang membesarkan dan mendidik seorang anak.Β
"Butuh sekampung mendidik anak itu. Orang tua baik tetapi para tetangganya brengsek ya sama saja," tukasnya.
Dia mengimbau, para orang tua hendaknya tak cuma mendidik anak-anaknya sendiri, bahkan kalau bisa juga mendidik anak-anak tetangganya.
Senada dengan Imam, mantan Mendiknas Malik Fajar pun mengimbau harus ada kerjasama dengan berbagai pihak untuk melindungi anak dari efek pornografi yang marak akhir-akhir ini.
"Susah-susah gampang di era teknologi informasi saat ini. Butuh kontrol orang tua," kata dia.
Dihadapkan dengan dilema orang tua masa kini yang rata-rata bekerja, Malik mengakui orang tua memang tak bisa sendiri, membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak.
"Orang tua tak bisa sendiri. Ya harus ada kerja sama dengan masyarakat, pemerintah bahkan media," jelas Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
(nwk/lrn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini