"Gaya pidatonya sangat lugas. Beliau salah satu yang menginspirasi saya untuk bisa ceramah dan pidato," kata Zainuddin kepada detikcom di kediaman KH Idham Chalid, di Jl Fatmawati, Cipete, Jaksel, Minggu (11/7/2010).
KH Idham, kata Zainuddin, selalu mengajarkan pesan-pesan moral dalam setiap pidatonya. Tutur kata dan gaya pidatonya yang khas membuat KH Idham selalu ditunggu ketika akan berpidato.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zainuddin, sosok KH Idham sangat kental dengan dunia pesantren. Zainuddin mengaku pernah mondok di salah satu pesantren binaan KH Idham sejak tahun 1956 hingga 1970. "Itu saat saya masih SMP," katanya.
Selain dikenal sebagai tokoh pesantren dan dunia Islam, lanjut Zainuddin, KH Idham juga dikenal sebagai tokoh politik yang cerdas. Ia merupakan salah satu tokoh yang membuat organisasi Islam terbesar NU tetap bertahan hingga saat ini.
"Dulu parpol itu harus asas tunggal. PPP saat itu ingin mengusung asas Islam, tapi dilarang pemerintah. Akhirnya, beliau (KH Idham) memberikan solusi. Kalau nggak boleh jualan nasi uduk ya sudah kita jualan nasi goreng dulu. Yang penting masih bisa buka warung," cerita Zainuddin.
(ape/yid)