Pemimpin redaksi Majalah Tempo, Wahyu Muryadi, menjelaskan celengan memang identik dengan babi.
"Saya punya bacaan literatur sejarah, zaman Majapahit orang kalau nyelengin celengannya berbentuk babi," kata Wahyu usai menerima perwakilan LSM di kantor Majalah Tempo, Jl Proklamasi, Jakarta, Kamis (1/7/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif Zulkifli, Redaktur Eksekutif Majalah Tempo, berkelakar mengapa redaksi memilih celengan babi. "Kalau ditanya kenapa celengannya nggak Semar, nanti kita kualat sama Semar. Terus kenapa nggak ayam, nanti dibilang ayam kampus, serba rancu," kata dia.
(lrn/fay)