"Hampir 80 persen anak-anak sudah melihat video itu. 60 Persen yakin itu Ariel, sisanya ragu-ragu. Semua kenal siapa itu Ariel," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Hadi Supeno kepada detikcom, Selasa (22/6/2010).
Menurut Hadi, data KPAI ini didapat dari pemantauan terhadap anak-anak di Yogyakarta, Jawa Tengah, Ambon, Papua, dan Malang. Hadi yang berkeliling di sejumlah kota itu, langsung menanyai mereka perihal video porno tersebut. Ternyata, anak-anak itu mengaku sudah melihat video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"65 persen anak-anak laki yang menyaksikan video itu ingin melakukan action out. Sedangkan anak perempuan hanya 35 persen yang ingin melakukan seperti video porno itu. Hormonnya dipaksa," jelasnya.
Karena itu, lanjut Hadi, video porno Ariel dinilai tak baik untuk tumbuh kembang anak di Indonesia yang melihatnya. "Sudah lihat, ingin lihat lagi. Ini kan merusak tumbuh kembang anak," tegasnya.
(gus/fay)