"Kalau Baharuddin Lopa masih hidup, sosok yang seperti itu yang KPK butuhkan," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP, di kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/6/2010).
KPK juga berharap Pansel KPK memilih orang yang tetap. "Harapan yang tersisa hanya di Pansel," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lopa juga memutuskan untuk mencekal Marimutu Sinivasan. Namun ketiga konglomerat 'hitam' tersebut mendapat penangguhan proses pemeriksaan langsung dari Presiden Abdurrahman Wahid, alias Gus Dur.
Lopa juga menyidik keterlibatan Arifin Panigoro, Akbar Tandjung, dan Nurdin Halid dalam kasus korupsi. Gebrakan Lopa itu sempat dinilai bernuansa politik oleh berbagai kalangan, namun Lopa tidak mundur.
(fiq/aan)