"Satgas akan ambil langkah turun kelapangan untuk mengonfirmasi yang ada di sana," ujar Sekretaris Satgas Denny Indrayana di kantor Satgas Jl Veteran III, Jakarta Pusat, Rabu (16/6/2010).
Satgas mengaku jika informasi adanya mafia tambang tersebut datang dari pengusaha di Kalimantan Selatan yang pernah mengadukan masalah tersebut kepada Satgas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait tidak segeranya laporan Kadin Kalsel untuk menindaklanjuti informasi tersebut karena situasi politik di Kalsel saat itu tidak kondusif dilakukan investigasi oleh Satgas.
"Setelah kita dapat informasi kita tahan dulu karena situasi politik di sana. Kebetulan di Kalsel ada Pilkada Gubernur dan baru selesai 2 Juni lalu," papar pria berkaca mata ini.
Dari laporan Kadin Kalsel yang diterima Satgas, Denny mengatakan ada calon gubernur yang punya masalah pertambangan di daerahnya. Sehingga Satgas harus menunggu hingga Pilkada selesai.
"Modusnya biasanya pencaplokan lahan atau kriminalisasi pengusaha tambang yang di back-up oleh kepala daerah serta aparat hukum dan juga pengusaha. Tapi belum bisa saya sebutkan namanya," tutupnya.
(mpr/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini