Adik Obama Pernah Bingung dengan Identitasnya

Adik Obama Pernah Bingung dengan Identitasnya

- detikNews
Rabu, 16 Jun 2010 15:04 WIB
Hawaii - Adik Presiden AS Barack Obama, Maya Soetoro-Ng, yang campuran Indonesia-AS itu, berbagi pengalaman mengenai perasaannya semasa kecil soal rasnya yang campur aduk itu.

Tumbuh di Indonesia, Maya kerap merasa terlalu Amerika. Meski mengagumi budaya tradisional Indonesia, namun sikapnya terlalu keras, kurang sopan. Ciri khas itu menurut Maya diperolehnya karena dibesarkan oleh ibunya yang asli Amerika.

Namun ketika Maya masuk ke Sekolah Internasional Jakarta pada usia 12 tahun, Maya yang menjadi satu-satunya siswa keturunan Indonesia itu, merasa terlalu Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maya kecil lebih pendiam dibandingkan teman-teman Amerika-nya di sekolah tersebut dan yang nantinya ditemui Maya di Hawaii, AS. Maya merasa mereka lebih percaya diri, ramai.

"Di mana pun saya ketika itu, saya merasa agak kurang dalam hal ekspresi budaya murni," tutur Maya yang tinggal di Hawaii seperti dilansir Los Angeles Times, Rabu (16/6/2010).

"Saya berharap saya benar-benar milik suatu tempat," tutur wanita yang berprofesi sebagai pengajar dan penulis itu.

Dikatakan Maya, berbeda dengan dirinya, Obama tampaknya tak pernah bermasalah dengan identitas rasial atau budayanya. Obama yang ayah kandungnya seorang pria Kenya itu tegas mengidentifikasi dirinya sebagai warga Afrika-Amerika.

"Dia bisa mengklaim identitasnya bersamaan dengan komitmennya pada pengaturan komunitas, dengan menjadi pemimpin dan pengacara," ujar Maya yang berusia 39 tahun itu.

Namun perjuangan Maya kecil akan jati dirinya itu perlahan menghilang seiring berjalannya waktu. Saat ini dia menerima semua aspek tentang dirinya. Menurut Maya, orang-orang dengan ras, agama dan etnis yang berbeda-beda tidak perlu merasa untuk memilih salah satu namun menerima semuanya sebagai berkah. "Sesuatu yang menambah kecantikan," tutur Maya.

Maya dan Obama dilahirkan dari ibu yang sama, Ann Dunham, seorang wanita kelahiran Kansas, AS. Ayah kandung Maya adalah Sutoro, seorang pria Indonesia.
(ita/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads