Aksi para aktivis yang menamakan diri JARA (Jaringan Advokasi Masyarakat Untuk PRT) terbagi dalam dua kelompok dan menggelar aksi di 2 tempat. Keduanya datang bersamaan pada ke Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2010) pada pukul 11.00 WIB.
Kelompok pertama terdiri dari 30-an orang wanita yang menggelar serbet raksasa di lapangan bola persis di depan Gedung Nusantara I. Di gedung yang diklaim wakil rakyat mengalami kemiringan akibat gempat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serbet raksasa itu berukuran kurang lebih 12x12 meter. Serbet ini terdiri dari ratusan serbet ukuran normal yang dijahit menjadi satu. Motif serbet itu sama dengan yang kita gunakan di rumah, warna dasar putih dengan motif garis-garis membentuk pola bujur sangkar warna merah, biru dan hijau.
Di bagian tengah serbet tersebut bertuliskan "Segera Sahkan UU Perlindungan PRT".
Kelompok aksi ke dua ada di bagian luar gerbang Gedung DPR/MPR. Jumlah peserta aksi mencapai dua ratusan orang dan mereka mengusung wajan/penggorengan berdiameter lebih dari satu meter.
"Wajan dan serbet ini simbol PRT. Para anggota DPR harus sadar, bahwa PRT yang setiap pagi memasak sarapan buat mereka. Tapi mereka malah tidak memperjuangkan nasib PRT," ujar Lita dengan nada sengit.
(lh/ndr)