Pameran Batik Helena Hoskova, Jejakan Budaya RI di Ceko

Laporan dari Pilsen

Pameran Batik Helena Hoskova, Jejakan Budaya RI di Ceko

- detikNews
Selasa, 18 Mei 2010 21:23 WIB
Pilsen - Bekerjasama dengan Helena Hoskova, batik dipamerkan selama sebulan penuh di Galeri Manumade, Pilsen, Ceko. Hoskova, perempuan Ceko penggemar kebaya dan suka bertapih batik untuk membalut bagian bawah tubuhnya yang jenjang, itu adalah pembatik lulusan beasiswa Darmasiswa pada ISI Yogyakarta

Pameran dibuka secara resmi oleh Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Praha Azis Nurwahyudi bersama Direktur Proyek Pilsen 2015 Milan Svoboda, Senin (17/5/2010) dan akan berlangsung hingga 17/6/2010 akan datang.

Batik-batik karya Helena merupakan penuangan imajinasinya mengenai masyarakat Jawa dan banyak diinspirasi oleh kehidupan ritual yang sarat akan arti dan simbol. Di ruangan galeri berarsitektur gaya Renaissance itu batik-batik yang dipamerkan terlihat mewah, elegan, sekaligus magis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Helena, tanah Jawa adalah rumah keduanya yang selalu menjadi sumber inspirasi dan imajinasi setiap karyanya. Selama pameran, perempuan ayu yang kini menjadi dosen Jurusan Tekstil Universitas Usti nad Labem, Ceko, itu juga memajang batik-batik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, sekaligus mempraktikkan proses pembuatan batik di depan para pengunjung yang memadati galeri.

Kerjasama Mutualisme

Milan Svoboda, mewakili pemerintah kota Pilsen, menyampaikan rasa senangnya dengan pameran batik ini. "Kegiatan kebudayaan ini merupakan salah satu yang diminta oleh Indonesia, sekaligus untuk mendukung pemilihan Kota Pilsen sebagai Ibukota Kebudayaan Eropa 2015," ujar Svoboda.

Sementara itu KUAI Azis Nurwahyudi dalam sambutannya menyampaikan bahwa pameran batik di kota Pilsen adalah bagian dari rangkaian upaya untuk terus mempromosikan Indonesia kepada rakyat Ceko, terutama warga kota setempat.

Terkait batik sebagai tekstil penting bangsa Indonesia, Azis menjelaskan bahwa batik berkembang di Indonesia dengan berbagai ciri khas masing-masing daerah, seperti batik Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, Lasem, Madura, serta berbagai daerah lainnya.

Selain ikhwal batik, Azis juga memanfaatkan peluang itu untuk mengajak para pengunjung datang ke Indonesia, menikmati keanekaragaman kebudayaan, keindahan alam, dan keramahan penduduknya. Medium Tari Condong dari Bali, makanan tradisional dan kopi dari Indonesia disajikan untuk lebih mempengaruhi mereka.

Pemilik Galeri Manumade, Jan Vyskovsky mengatakan bahwa dia mendukung pemeran batik ini karena didorong keinginannya untuk membantu mempromosikan Indonesia di Ceko.

Selama ini Vyskovsky telah memiliki kontak intensif dengan Indonesia, terutama melalui perusahaannya yang bergerak di bidang asitektur, juga menjual berbagai furnitur kayu khusus dari Jepara dan batik dari Yogyakarta untuk disain interiornya.

Vyskovsky mengungkapkan bahwa dia hingga kini telah melakukan pembinaan terhadap para pengrajin di Jepara. Mereka dibantu pelatihan teknik membuat furnitur kayu yang tidak mudah rusak, dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan.

Vyskovsky juga aktif melakukan kegiatan perdagangan dengan organisasi ‘Fair Trade’ di Yogyakarta, di mana semua barang kerajinan dibelinya dengan harga pantas dan mengindahkan peraturan yang berlaku. Bahkan Vyskovsky juga menyisihkan sebagian keuntungannya untuk membantu Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta.

(es/es)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads