Β
Kepala Polres Metro Bekasi Komisaris Besar Imam Haryanto mengatakan rekomendasi tersebut dilakukan setelah pihak pemerintah kota Bekasi, ulama dan pengembang perumahan Harapan Indah bermusyawarah pada Senin 17 Mei lalu.
"Walikota menindaklanjuti supaya diganti dengan patung yang mencerminkan budaya Bekasi," kata Imam saat dihubungi, Selasa (18/5/2010).
Imam melanjutkan, rekomendasi itu dilakukan agar tidak menimbulkan konflik di kalangan masyarakat Bekasi. "Agar suasana kembali aman dan tentram, tidak terjadi konflik," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa menganggap, pembangunan patung tersebut tidak mencerminkan simbol Kota Bekasi. "Menurut mereka, patung tersebut tidak mengandung etika muslim. Selain itu mereka menganggap patung tersebut tidak mencerminkan keislaman," katanya.
Imam menjelaskan, patung tersebut dibuat oleh pengembang Perumahan Harapan Indah Bekasi. Ketiga perempuan yang terpahat dalam patung setinggi 15 meter itu, menggunakan atasan ketat. Patung itu sendiri terletak di pintu masuk menuju Perumahan Harapan Indah, Bekasi.
"Patung tersebut mengenakan pakaian sejenis kemben sehingga lekuk tubuhnya itu kelihatan," ujarnya.
Selain dianggap tidak mencerminkan simbol keislaman, massa juga menganggap patung tersebut tidak mengantongi izin. Massa kemudian memasang bendera bertuliskan 'Laillaha Illallah' di atas patung tersebut.
(mei/nwk)