Hal tersebut disampaikan Direktur Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) UMS, Sudaryono, kepada wartawan, Selasa (18/5/2010). Sikap tersebut diambil UMS setelah Warno, ayah Rohman dan Rohim, datang ke BKBH UMS mengadukan nasib anaknya yang ditangkap Densus 88 atas dugaan terlibat kasus terorisme.
"Karena semua masih berupa dugaan dan keduanya memang mahasiswa kami maka kami merasa berkewajiban untuk memberikan bantuan moral dan hukum kepada keduanya untuk terciptanya keadilan hukum," ujar Sudaryono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tugas Akhir (TA) Abdul Rohman telah selesai. Hasilnya telah ditulis dan dijilid rapi. Jilidan TA tersebut bahkan sempat dibawa Densus namun dikembalikan lagi ke keluarga bersamaan dengan penyerahan surat penangkapan yang diserahkan oleh polisi Polsek Banjarsari," ujar Sudaryono.
Sedangkan Abdur Rohim, disebut Sudaryono sebagai salah satu mahasiswa yang cukup berprestasi. Mahasiswa semester 4 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UMS, tersebut, saat ini sedang mengikuti lomba pembuatan robot mewakili kampusnya.
"Itu lomba kelompok. Dia sudah berkali-kali dia mengikuti tim. Saat ini juga sedang dalam tahap persiapan mengikuti lomba lagi. Dalam tim dia dipercaya sebagai bendahara. Itu artinya dia termasuk mahasiswa berprestasi dan cukup aktif dalam kegiatan kampus dan bersosialisasi dengan teman-temannya," lanjut Sudaryono.
(djo/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini