"Kita sudah mengontak pimpinan di beberapa provinsi bahwa mereka akan melakukan mobilisasi membantu kita untuk menekan pemerintah," ujar pimpinan demonstran kaos merah, Nattawut Saikua seperti dilansir dari Reuters, Minggu (16/5/2010).
Sementara pihak militer juga berencana menambah kekuatannya untuk menghadapi demonstran. "Saya tidak bisa mengatakan berapa pasukan yang disebar untuk mengatasi keamanan, tapi akan ada penguatan untuk membantu pasukan mengamankan wilayah dan menekan demonstran," ujar juru bicara Angkatan Darat Thailand Sansern Kaewkamnerd.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak akan mundur. Kita tidak bisa membiarkan negara ini dalam kondisi di mana orang-orang yang mempersenjatai diri berkembang untuk menggulingkan pemerintahan yang tidak mereka senangi," tukas Vejjajiva.
Sementara itu, keadaan di lapangan semakin tegang. Tiap kali demonstran melawan balik menggunakan bom molotov, batu dan roket buatan di kawasan pusat Bangkok, tiap kali itu pula suara tembakan terjadi.
Di persimpangan jalan, penduduk sempat diberi peringatan agar jangan memasuki 'area peluru tajam' dan 'area peluru karet'.
Hingga larut malam, sedikitnya 2 ribu demonstran berkumpul di persimpangan antara distrik pekerja Klong Toey. Mereka menggunakan satu truk untuk para pimpinan demonstran, yang bila mungkin mereka untuk bergerak maju terus. Mereka juga menyisir penduduk, dengan menyuruhnya menunjukkan KTP untuk mencegah penyusup.Sementara itu Kementerian Kesehatan Publik mencatat sedikitnya sudah 24 orang tewas dan 179 orang terluka akibat chaos yang ditimbulkan antara demonstran dan militer ini. (nwk/nwk)