"Jangan sampai ada pengalihan isu, seperti kasus Gayus itu sudah terbukti, tapi kemudian melempem. Kemudian ada kasus Susno dan terorisme," ungkap Mahfud menjawab pertanyaan wartawan seusai peluncuran buku karyanya berjudul 'Gus Dur: Islam, Politik dan Kebangsaan' di RM Ny Suharti, Janti, Yogyakarta, Jumat, (14/5/2010).
Menurut Mahfud, dari kasus Gayus membuka benar adanya kejahatan yang melibatkan polisi dan jaksa. Dia mengharapkan agar kasus -kasus yang telah dibuka itu tidak hilang atau dibelokkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sela-sela kesibukannya sebagai ketua MK, dia masih sempat membimbing disertasi S3 ilmu hukum, Ketua Komisi Yudisial (KY) Busyro Muqodas. Kepada Busyro dia menyarankan untuk meneliti adanya pola-pola primavasi dalam kasus penegakan hukum di Indonesia. Pola primavasi adalah penampakan yang muncul dipermukaan saja.
Mahfud melihat kasus yang muncul sekarang ini hampir mirip dengan kasus-kasus zaman Orde Baru yakni komando jihad. Sedangkan saat ini isu utamanya masalah korupsi. Pola seperti ini mengarah pada primavasi.
"Pola-polanya hampir sama, bisa mengarah ke state terorism. Dulu ada komando jihad dan kemudian muncul isu negara Islam. Saya khawatir ada pembelokkan sasaran. Mudah-mudahan tidak," katanya.
(djo/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini