"Kita malu dengan negara dan malu kampung kita disebut kampung teroris," kata Dede, Ketua RT 01 RW 05, Kampung Sajira Barat, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (13/5/2010).
Sebagai warga Sajira, Dede bersedia menerima kedatangan jenazah Saptono. Apalagi Saptono adalah warga asli Sajira. "Saya sebagai warga Sajira masih mau menerima jenazah siapa pun ke sini. Apalagi Saptono dia kelahiran sini asli," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tersinggung dengan cara teman-teman Jaja dulu, kita nggak terima kalau penguburan Saptono masih seperti itu. Kita siap tempur untuk mengusir para jamaah itu, karena mereka bukan orang-orang sini," imbuhnya.
Dede menceritakan, saat pemakaman Jaja dulu, para jamaah tersebut sempat berbuat onar dengan berteriak-teriak di masjid serta masuk ke masjid dengan memakai sandal.
"Sebagai warga Sajira, kita kecewa dengan jamaah saat penguburan Jaja," pungkasnya.
(anw/anw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini