Dilansir thestar.com, Minggu (9/5/2010), kepulangan mertua Manohara Odelia Pinot itu ditemani oleh istrinya, Raja Perempuan Kelantan, Tengku Anis Tengku Hamid, dan dokter pribadinya Dr Amir Ramli.
Dalam pengamanan ketat, iring-iringan mobil Sultan dikawal dari rumah sakit di Kubang Kerian ke Istana Mahkota Kesultanan Kelantan yang berjarak sekitar 900 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gobind adalah bagian dari sekelompok pengacara yang mengajukan surat perintah habeas corpus di Pengadilan Khusus di Putrajaya pada hari Jumat (7/5) untuk "pembebasan" Sultan dari perawatan di rumah sakit, dan mengijinkannya untuk mencari perawatan medis pilihannya.
Surat ini ditujukan dengan alasan bahwa Sultan diduga akan disekap di rumah sakit, setelah Sultan pada hari Selasa gagal pergi ke Singapura dimana dia dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan medis. Pengadilan akan memberikan putusannya terkait surat ini pada hari Senin ini.
Gobind mengatakan dia akan membahas dengan sesama pengacara lainnya sebelum mengeluarkan pernyataan ke media. Pembebasan Sultan itu muncul setelah dugaan dari Dr Amir bahwa kondisi kesehatan Sultan Kelantan telah memburuk sejak Sultan 'dipaksa' masuk ke rumah sakit pada hari Selasa lalu.
Pada hari Selasa (4/5/2010) kemarin, Sultan gagal pergi ke Singapura untuk perawatan kesehatannya pukul 11.00 siang karena pesawat yang dicarternya tidak diperbolehkan mendarat.
Sultan dan rombongannya yaitu Raja Perempuan Tengku Anis, suami Manohara Tengku Temenggong Tengku Muhammad Fakhry dan dokter pribadinya kembali mencoba berangkat untuk kedua kalinya pada pukul 19.00 malam. Namun rombongan disergap pasukan bertopeng yang ternyata adalah polisi.
Rombongan ini lalu digiring ke RS USM Kubang Kerian. Kekisruhan ini adalah buntut dari perebutan kekuasaan antar pewaris tahta Kelantan yaitu Pangeran Faris dan suami Manohara, Pangeran Fakhry. Menurut versi Manohara, dia sudah bercerai dengan suaminya itu. (Rez/did)