"Proses lelang akan tetap kita lakukan pukul 14.00 WIB siang ini," kata Pelaksana Tugas Direktur Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Perikanan dan Kelautan Sudirman Saad kepada detikcom, Rabu (5/5/2010).
Saad menjelaskan, hingga ditutup kemarin sore tidak ada satu pun peserta lelang yang ikut mendaftar. Kendati demikian, pihaknya tetap akan menjelaskan secara terbuka acara pelelangan. Termasuk memberikan laporan hasil panitia lelang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Saad, beberapa catatan mengapa tidak ada peserta yang ikut dalam lelang ini telah dipersiapkan. Salah satunya terkait jangka waktu pendaftaran. Syarat itu, kata Saad dinilai calon peserta terlalu pendek.
"Kita mendengar informasi kalau dari kalangan calon peserta waktunya relatif pendek. Mereka tidak cukup waktu untuk melakukan mobilisasi uang secara cash," jelasnya.
Saad menjelaskan, proses lelang tanpa peserta ini selanjutnya akan dilaporkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Menteri yang nantinya menentukan langkah apa yang akan diambil.
"Apakah dilelang kembali atau seperti apa kita laporkan dulu hasil ini kepada beliau," paparnya.
Kemen KP memang menerapkan aturan penyetoran jaminan senilai 20 persen dari taksiran minimal terhadap sejumlah keramik, perhiasan logam dan emas, arca dan lain-lain. Namun hal itu sepertinya sulit dipenuhi calon peserta lelang.
Sesuai aturan, menurut Saad, harta karun bisa dilelang hingga 3 kali. Apabila tidak juga terjual maka Kementrian akan melakukan kebijakan tertentu untuk menjual harta tersebut.
"Dua kemungkinan bisa dilelang oleh balai lelang swasta, nasional atau internasioanl atau cara-cara penjualan lain, seperti bisa dalam bentuk G to G antar pemerintah dengan museum besar tertentu atau bahkan dengan lembaga-lembaga tertentu," pungkasnya.
Harta karun senilai Rp 720 miliar tersebut diangkut dari perairan Laut Jawa, utara Cirebon, oleh PT Paradigma Putra Sejahtera (PPS) bekerjasama dengan COSMIX Underwater Research Ltd (Cosmix). Pemburu harta karun dari Belgia, Luc Haymens, yang terlibat dalam proyek ini menyatakan, pihaknya perlu menyelam 22 ribu kali untuk mengangkut harta karun itu dari dasar laut dalam rentang waktu Februari 2004 hingga Oktober 2005.
Item yang dilego mencakup rubi, mutiara, perhiasan emas, batu kristal dari dinasti Fatimiyah, gelas dari Iran dan porselen indah kekaisaran Cina peninggalan sekitar tahun 976 M.
Rincian harta karun yang dilelang antara lain vas bunga terbesar dari Dinasti Liao (907-1125), keramik Yue Mise dari era Lima Dinasti (907-960) dengan warna hijau khusus untuk Kaisar. Selain itu ada juga 11.000 mutiara, 4.000 rubi, 400 safir merah dan lebih dari 2.200 batu akik.
(ape/Ari)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 