Tangis Aan Pecah di Ruang Sidang

Sidang Kasus Aan

Tangis Aan Pecah di Ruang Sidang

- detikNews
Kamis, 29 Apr 2010 18:02 WIB
Jakarta - Susandi alias Aan hari ini membacakan pledoinya terkait tuduhan kepemilikan serbuk sabu seberat 0,134 gram. Aan membacakan 13 lembar pledoinya sambil menangis.

Bahkan ibunda Aan, Suyatmi yang turut hadir di persidangan juga ikut menangis melihat anaknya menangis.

"Saya sangat menyesal ketika setelah Idul Fitri 2009 karena tidak mengikuti saran mama saya untuk keluar dari perusahaan tersebut. Malah sempat beberapa hari dia tidak makan sewaktu tahu saya terkena musibah ini," ujar Aan lirih di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (29/4/2010).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Aan tersebut langsung direspon sang ibu dengan tangis. Bahkan Istri Aan, Ranti, yang duduk dideretan pengunjung sidang harus menenagkan tangis sang bunda.

Suasana sidang seketika menjadi hening ketika suara sesenggukan ibu Aan terdengar. Aan pun melanjutkan pembacaan pledoinya. Namun hakim sempat menegur Aan.

"Saudara teraik nafas dulu. Silahkan teruskan. Baca saja jangan terlalu emosi," ujar Ketua Majelis Hakim, Artha Theresia.

Seusai selesai membacakan pledoinya. Aan menyerahkan pledoi kepada majelis hakim. Saat Aan kembali ke tempat duduk dan tertunduk sambil menangis.

Hakirm Artha Theresia mengaku juga ingin menangis jika Aan tidak menghentikan tangis kecilnya itu. "Aan sudah Aan. Nanti saya ikut nangis juga," kata Artha.

"Penasehat hukum bagaimana? Atau mau ikut nangis juga?" sambung Artha yang disambut tawa pengunjung sidang.

Agenda sidang dilanjutkan dengan pembacaan pledoi dari kuasa hukum Aan. Sama seperti saat Aan membacakan pledoi jaksa sesekali tampak tertawa dan tidak menyimak pledoi pengacara Aan.
(ddt/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads