Hal tersebut diungkapkan Bendesa Adat Kuta, Gusti Ketut Sudira, dalam jumpa pers menanggapi beredarnya film ' Cowboys in Paradise' di kantor Satgas Kuta, Jl Pantai Kuta, Bali, Selasa (27/4/2010).
"Sebenarnya itu (gigolo) dari masyarakat luar, bukan dari masyarakat Kuta. Terbukti dalam sidak ditemukan 28 orang tanpa indentitas, yang disebut-sebut sebagian gigolo," kata Sudira.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan lebih intensifkan pemantauan di Pantai Kuta. Jika ada orang yang tidak mempunyai kepentingan di pantai itu atau tidak jelas, bukan pengunjung dan bukan pedagang, akan kami proses. Nantinya juga akan ada sidak secara rutin," ujar Sudira.
Sebelumnya diberitakan, warga Bali digegerkan dengan beredarnya sebuah film dokumenter berjudul 'Cowboys in Paradise'. Film yang beredar melalui internet itu mengisahkan kehidupan para gigolo yang biasa beroperasi di Pantai Kuta. Target para gigolo itu adalah turis wanita asal mancanegera.
(djo/nrl)