Trailer film ini diedarkan di Youtube. Komentar di Youtube pun mengalir terhadap film yang mengkritik indsústri pariwisata di Bali itu. Meski demikian, banyak juga yang mengkritik sang sutradara, Amit Wirmani.
Sutradara Singapura keturunan India itu dinilai hanya mengambil bagian sepotong-sepotong tentang kehidupan anak pantai di Kuta. Uniknya, yang membela Kuta Cowboys ini adalah turis-turis perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapat serupa dikatakan Thesugarlandexpress, perempuan ini mengaku kenal dengan sebagian anak pantai yang muncul dalam film Amit. Menurut dia, para pemuda Kuta ini sangat ramah,pekerja keras, menghargai orang lain, bukan seperti gambaran Amit.
"Ada yang menikah dengan teman saya dari Kanada, ada yang pacaran lama, pacar saya juga anak pantai Kuta. Film ini menjijikkan," kecamnya.
Ada juga yang menilai Amit munafik, seperti dari Indomama. Dia dulunya turis yang kini menikah dengan pria Bali. Menurut Indomama, Amit hanya mengeksploitasi orang Bali untuk kepentingannya sendiri.
"Saya benci dengan orang yang menilai buruk kepada para pemuda itu, dan kepada perempuan yang mencintai mereka," ujarnya. (fay/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini