Pemakaian bahasa Arab ini dimaksudkan agar pesan drama lewat dialog dan narasi dapat diterima dengan baik oleh penonton.
Seperti rilis yang diterima detikcom, drama ini dipentaskan oleh KBRI Rabat untuk meramaikan Festival Teater Internasional untuk Pemuda ke-11 di Kota Taza, Maroko, Sabtu (24/4/2010) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterampilan memanah Rama, kesaktian Rahwana yang mampu merubah wujud menjadi kijang dan kakek tua untuk menculik Dewi Shinta, dan Hanoman yang memimpin pasukan kera, adalah kisah unik yang belum pernah disaksikan oleh penonton yang sebagian besar terdiri dari anak-anak dan remaja.
Disamping itu, kostum wayang yang dikenakan oleh para pemain drama, menyita perhatian penonton dan menjadi bagian menonjol dan unik pada penampilan drama tersebut.
Kegiatan Festival Teater Internasional untuk Pemuda ke-11 adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Budaya Maroko melalui instruksi Raja Mohammed VI, bekerjasama dengan Asosiasi Teater Maroko, berlangsung pada tanggal 22-24 April 2010.
Selain Indonesia, sejumlah negara asing juga ikut berpartisipasi. Mereka antara lain Arab Saudi, Oman, Tunisia, Bahrain, Sudan, Mesir, Burkina Faso, Perancis, Pantai Gading, Polandia dan Maroko sebagai tuan rumah.
(lrn/lrn)