"Saya kenal dengan Bang Teeza layaknya junior dan senior. Dia memang nggak langsung menjadi instruktur saya. Tapi di mata murid-murid bimbingannya, Bang Teeza itu punya dedikasi yang tinggi saat mengajar. Dia juga cukup rajin ke Curug buat mengajar," kata seorang rekan Teeza di STPI, Fachruddin Syah, saat dihubungi detikcom, Jumat (23/4/2010).
Lebih lanjut Fachruddin menceritakan, beberapa hari sebelum kejadian naas itu, Teeza pernah bercerita kepada temannya bahwa ia yakin sekali dengan penerbangan hari itu. Dalam ceritanya, Teeza mengatakan mungkin ini penerbangan terakhirnya sebelum ia mengikuti training untuk maskapai penerbangan Air Asia.
"Teman Bang Teeza cerita, waktu ketemu Bang Teeza dia tanya, yakin nggak dengan penerbangan ini. Bang Teeza bilang yakinlah, soalnya kalau udah di Air Asia nanti nggak bisa terbang lagi kaya gini, jadi ini penerbangan terakhirnya," ceritanya.
Dia pun turut berduka cita akan kepergian sang senior. "Saya dapat kabar dari grup alumni Curug gitu di BBM (Blackberry Massenger), saya ikut berduka," tutupnya.
Teeza merupakan angkatan 59 di STPI. Direncanakan pada tanggal 24 April besok, Teeza akan mengikuti training sebagai pilot Air Asia.
Teeza mendampingi siswa STPI Sephazka Abdillah (Aka) terbang pre-solo pada Senin 19 April 2010. Saat hendak landing di Bandara Budiarto, Curug, Tangerang, sayap pesawat menyabet motor yang ditumpangi Yopie Hermawan dan Azzurman, yang menerobos runway. Pesawat oleng, lalu jatuh. (lia/fay)