"Pilot memang cita-citanya sejak kecil," terang Ibu Teeza, Arie, saat ditemui detikcom di RS Siloam, Karawaci, Kamis (22/4/2010).
Ayah dan paman Teeza merupakan pilot di maskapai penerbangan komersil. Bukan cuma itu, tante Teeza dan adiknya, Tasha merupakan pramugari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, impian itu sirna Senin (19/4) lalu. Teeza yang menjadi instruktur terbang Sephazka Abdillah (Aka) mengalami kecelakaan.
Pesawat TB 10 yang dibawa Teeza menabrak pengendara motor di runway Bandara Budiarto, Curug, Tangerang. Saat itu, Yopie Hermawan dan Azzumar, melintasi runway bandara dengan motor. Sayap pesawat menyabet keduanya, lalu pesawat oleng dan jatuh. Yopie dan Azzumar meninggal dunia.
Teeza dan Aka yang kritis langsung dilarikan ke RS Siloam. Wartawan detikcom menyaksikan kondisi mereka memang parah.
Di ruang ICU, dengan tempat tidur yang bersebelahan, mereka sudah 4 hari belum sadarkan diri. Kaki Teeza terbalut selimut, karena sebelah kanannya sudah diamputasi. Mukanya penuh luka dan memar.
Aka setali tiga uang dengan Teeza. Kabarnya, salah satu matanya tidak bisa berfungsi lagi. Hampir seluruh wajahnya ditutupi dengan perban.
Kedua orangtua Teeza terus setia menanti kesembuhan Teeza. Sesekali Arie menangis di kaki Teeza. Sang Ayah dengan tenang, terus memandangi wajah anaknya.
"Mohon doanya mas, yang terpenting adalah anak saya siuman lagi," pinta Arie.
(mok/irw)