Salah seorang WNI yang ikut terkena dampak ini yakni Mario Suharsono. Mario merupakan satu dari puluhan WNI yang terdampar di Dusseldorf, Jerman. Mereka berasal dari tiga grup yang sedang melakukan perjalanan wisata. Grup Mario ada 22 orang, grup lain 17 dan 21 orang.
Tidak hanya ditelantarkan oleh maskapai Emirates, mereka juga tidak mendapat kepastian kapan bisa pulang. "Kita sudah 22 jam lebih di sini. Emirates Dusseldorf belum bisa kasih jawaban, ada yang bengong ada yang keliling-keliling airport," kata Mario kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segala macam orang, aku ketemu orang Amerika, Philipines, China, Turkey. Udah kayak pasar dunia," ungkapnya.
Tak hanya bingung sampai kapan mereka terjebak di bandara, Mario juga mengalami masalah keuangan. Mereka semua kini terpaksa bertahan dengan uang yang tersisa. Untuk bertahan hidup sehari, setiap orang harus merogoh kocek sekitar 75 Euro atau sekitar Rp 975.000 perhari, untuk hotel dan 3 kali makan.
"Kita benar-benar tidak dapat apa-apa. Kalau mau hemat terpaksa diam di bandara. Tapi sehemat-hematnya, tetap saja Eropa. Untung masih ada kamar di hotel sebelah airport," tuturnya.
Peristiwa ini mirip dengan plot cerita film 'The Terminal'. Cerita tentang Viktor Navorski (Tom Hanks) yang terjebak di Bandara John F Kennedy International selama berbulan-bulan. Navorski tak bisa pulang ke negaranya, Krakozhia karena dilanda perang.
Β
"Ini cocok dengan film The Terminal," kata Mario. (ape/ddt)