Obama dan Pemimpin Besar Eropa Sampaikan Belasungkawa

Warsaw - Ucapan belasungkawa terus berdatangan atas tewasnya Presiden Polandia Lech Kaczynski dalam kecelakaan pesawat di Rusia Barat. Mulai dari Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama hingga Kanselir Jerman Angela Merkel menyampaikan rasa duka dan kenangannya bersama Presiden Lech.

"Hal yang bisa sampaikan adalah rasa syok yang mendalam atas kecelakaan pesawat yang dialami Presiden Polandia," kata Merkel kepada wartawan di Potsdam, Berlin, seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/4/2010).

"Jerman akan merindukan Lech Kaczynski," ucapnya menambahkan.

Jerman dan Polandia memang memilliki sejarah kelam sejak Perang Dunia Ke 2. Saat itu banyak warga dari kedua negara yang tewas akibat perang. Hingga saat ini, hubungan antar keduanya semakin membaik. Bahkan beberapa warga Jerman menaruh karangan bunga dan menyalakan lilin di depan kedutaan Polandia di Berlin.

Sementara itu, Obama menganggap Presiden Lech sebagai tokoh yang berpengaruh cukup besar bagi Polandia, AS dan dunia. Presiden Lech memainkan peranan cukup penting dalam program kemanusiaan dan kebebasan HAM.

"Ia mampu menghargai AS sebagai negara yang bebas dan menghargai hak asasi manusia," ucapnya.

Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin bahkan sangat kagat atas insiden ini. Terlebih kematian Presiden Lech terjadi saat akan mengunjungi acara di Katyn, Rusia.

"Saya, seperti semua warga Rusia, bereaksi sangat syok dan simpati mendalam atas tragedi ini," ucap Presiden Dmitry Medvedev menambahkan.

Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menilai Presiden Lech sebagai pemimpin yang tangguh dan memiliki jiwa patriot yang hebat. "Ia salah seorang tokoh kuat dalam sejarah politik modern," ucapnya.

Ucapan simpati juga berasal dari Presiden Ceko Vaclav Klaus, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Ketiganya mengganggap kepergian Presiden Lech sebagai sebuah peristiwa menyedihkan karena harus kehilangan seorang teman baik.

"Prancis kehilangan teman yang sering membantu dalam menjalin hubungan antarnegara," tutup Sarkozy.
(mad/mad)