Endang tiba di rumah duka di Gang Masjid, Jl Keramat Sentiong, Jakarta Pusat, sekitar 22.30 WIB. Selama 15 menit, ia bertemu dengan keluarga dan ikut mendoakan Bilqis.
"Innalilahi, atas nama pemerintah Indonesia saya menyampaikan belasungkawa atas kepergian ananda Bilqis. Sebagai hamba yang beriman ini yang terbaik buat ananda Bilqis. Buat keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan arwahnya diterima di sisi Tuhan," ucap Endang, Sabtu (10/4/2010) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita merencanakan operasi hati, semua sudah siap dan biaya tidak usah dipikirkan. Namun kondisi Bilqis sebagai bayi yang tidak dilahirkan sempurna, bukan hanya hatinya namun semua tim dokter menunggu kesehatannya membaik," tutupnya sambil memberikan karangan bunga bagi keluarga.
Bilqis meninggal pukul 15.00 WIB di ruang ICU RSUP Dr. Kariadi Semarang karena gagal napas (respiratory failure). Bilqis dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang sejak 2 Februari 2010 untuk menjalani operasi cangkok hati.
Bilqis berada di RS Kariadi selama hampir 2 bulan. Kondisi kesehatannya naik turun. Beberapa kali putri pasangan Doni Ardianta Passa dan Dewi Farida ini keluar masuk instalasi gawat darurat atau PICU
Keluarga Bilqis berusaha keras untuk membiayai operasi buah hatinya itu yang menelan biaya sekitar Rp 1 miliar. Sekelompok orang yang bersimpati pada Bilqis lalu membuat gerakan 'Koin untuk Bilqis' untuk mengumpulkan dana operasi.
(mad/mad)