"Kalau dibelah dadaku kemudian darahku mengalir pasti tulisannya polri aku cinta padamu," kata Susno sambil tersenyum, disambut gemuruh tawa anggota Komisi III DPR dalam rapat Komisi III DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/4/2010).
Susno mengaku terus menjaga hubungan baik dengan teman-temannya sekalipun dirinya sudah dipecat dari Kabareskrim. Susno mencoba tetap obyektif di tengah tudingan sebagai penghianat,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susno mengaku membeberkan markus di kepolisian untuk membersihkan institusinya dari koruptor. Susno mengaku tidak berniat menghancurkan institusinya sendiri.
"Saya adalah anak desa yang sekarang bisa duduk disini. Kalau ada markus yang akan menghancurkan Polri, justru Saya yang ada di garda terdepan. Apapun pangkatnya Saya lawan," jelas Susno bersemangat.
Namun Susno kecewa justru dibuat kecewa dengan sikap Polri yang malah menetapkan kasus tersangka sebelum pemeriksaan. Susno mengaku diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh institusinya.
"Kalau Polri saja tidak memperhatikan Saya, kenapa saya meminta perlindungan Polri," papar Susno.
Oleh karena itu Susno memberi masukan, Polri harus segera melakukan reformasi mendasar. Susno berharap kerja kerasnya saat ini membongkar markus akan memberikan angin segar bagi masa depan Polri.
"Polri memerlukan reformasi. Kalau berhasil bukan Susno yang menikmati, tapi bangsa ini," papar Susno.
Susno mengharap dukungan Polri untuk membongkar markus di Kepolisian. Susno berharap Polri masih mau bekerjasama dengannya mengungkap masalah serius ini.
"Saya bermimpi dipanggil, dengan sms pun saya datang, tapi sampai sekarangpun Saya belum dipanggil," tutup Susno.
(van/gun)