Membaca Masa Lalu lewat 'Entrok'

Membaca Masa Lalu lewat 'Entrok'

- detikNews
Senin, 05 Apr 2010 02:00 WIB
Jakarta - Awalnya hanya kentut. Tetapi berujung hukuman, berendam di sungai pada malam yang sangat dingin. Sebab, kentut itu dicium sekelompok tentara yang tengah merazia tukang becak, si empunya kentut.

"Itu dulu, sekitar 1990an di Magelang. Salah satu cerita geli sekaligus miris yang saya tulis," kata Okky Madasari, penulis novel "Entrok" saat berbincang dengan detikcom, Minggu (4/4/2010).

Entrok, merupakan novel pertama Okky. Seluruh latar cerita dicukil saat Orde Baru berkuasa penuh, dari 70an hingga 90an. Ia mengaku banyak mengambil kisah pribadinya yang berasal dari dusun kecil di Magetan untuk ditulis. "Inspirasi bisa datang dari mana saja, kan," kelit Okky.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah aktor disuguhkan untuk membangun lakon. Seperti Marni yang konservatif, Rahayu yang rasional, serta Cayadi yang memilih jalur aman dengan menjadi oportunis. Sementara alur cerita dikuatkan dengan konflik antar generasi, kekerasan tentara dan berbagai kekakuan lain dalam kronik Orde Baru.

"Saya kira cerita itu sekarang masih relevan. Seperti soal tentara yang semau-maunya. Soal pluralisme apalagi," ucap Okky mecontohkan perseteruan Marni dan Rahayu soal keyakinannya.

Jadilah membaca "Entrok" seperti membaca masa lampau. Tentu, tidak mampu merekam semua. Namun dapat menjadi pelajaran karena waktu terus meluncur ke depan.

(Ari/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads