Panglima Angkatan Tentara Malaysia (ATM) Jenderal Tan Sri Dato' Sri Azizan bin Ariffin TUDM mengatakan, tragedi 11 September 2001 telah menambah dimensi baru ancaman asimetrik terhadap keseimbangan keamanan strategik global.
"Ancaman terorisme saat ini menjadi perhatian utama pasukan keamanan di seluruh dunia. Kawasan Asia Tenggara juga turut dibelenggu oleh ancaman ini," kata Azizan dalam sambutan upacara peresmian Pembukaan Malindo Latgabma Darsasa 7 AB/2010 di pantai Hotel Everly Resort, Melaka, Malaysia, Jumat (2/4/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengatakan, latihan gabungan ini bagi TNI dan ATM adalah penting dan strategis. Latihan ini juga menjadi puncak dari latihan-latihan yang digelar setiap tahun di tiap satuan angkatan.
"Ini adalah bukti nyata kerjasama yang sangat baik antara TNI dan ATM. Bukti nyata komitmen antara keduanya dalam menghadapi ancaman terorisme dan siap siaga jika ada ancaman terjadi," cetusnya.
Latihan Malindo Latgabma Darsasa 2010 menjadi latihan gabungan di antara dua negara yang terbesar yang pernah digelar di Asia Tenggara, dimana melibatkan 1243 anggota ATM dan 452 anggota TNI yang terdiri daripada pasukan khusus angkatan laut, udara, dan darat Indonesia dan Malaysia.
Dalam latihan gabungan ini, digelar skenario operasi penangkalan dan penyelamatan dari serangan teroris di dalam bangunan, serangan teroris di kapal laut, dan serangan teroris di pesawat udara serta pertahanan nuklir, biologi dan kimia.
Selain latihan gabungan Malindo Darsasa, kedua negara juga sering mengadakan latihan tahunan yang disebut KEKAR MALINDO, MALINDO JAYA, dan ELANG MALINDO.
(rmd/ape)