Pro-Kader Muda, Titik Temu Megawati-Taufiq Kiemas

Jelang Kongres PDIP

Pro-Kader Muda, Titik Temu Megawati-Taufiq Kiemas

- detikNews
Senin, 29 Mar 2010 14:21 WIB
Jakarta - Sikap berseberangan Megawati Soekarnoputri yang pro-oposisi dengan Taufiq Kiemas yang pro-koalisi menjadi isu paling panas menjelang Kongres III PDIP 6-9 April mendatang.

Namun demikian, di samping perbedaan yang diametral itu, pasangan suami istri ini ternyata satu suara dalam hal perlunya kader muda mengisi kepengurusan DPP ke depan.

Dalam sebuah kesempatan, Taufiq bahkan berani menjamin kepengurusan DPP mendatang akan didominasi oleh kader muda. "Saya jamin kepengurusan mendatang 70 persen anak muda," kata Taufiq, Sabtu 20 Maret lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu pun diamini oleh Megawati selaku ketua umum terpilih dan formatur tunggal kepengurusan DPP 2010-2015. Ia berjanji akan membuka akses seluas-luasnya bagi anak muda untuk duduk di kepengurusan DPP.

"Tokoh muda PDI Perjuangan tumbuh banyak. Kami buka seluas-luasnya akses itu," kata Megawati usai melakukan panen padi jenis MSP di Kabupaten Bogor, 25 Maret lalu.

Pengamat politik dari Indobarometer M Qodari mengatakan, jaminan diakomodirnya kaum muda oleh kedua petinggi banteng moncong putih itu, juga harus diimbangi oleh posisi yang strategis bagi orang muda tersebut.

Posisi yang strategis, kata Qodari, dapat memberikan kesempatan bagi orang muda untuk belajar banyak dan memaksimalkan potensi mereka.

"Pilihan itu (posisi strategis) itu ada banyak, proses belajar mereka harus dimaksimalkan," kata Qodari saat berbincang dengan detikcom, Senin (29/3/2010),

Qodari menilai, kaum muda sangat dibutuhkan oleh partai modern karena mereka lebih cepat menangkap perubahan zaman dan mempunyai energi lebih untuk menjalankan roda partai. Belum lagi, kader muda tentunya juga lebih mempunyai citra bersih ketimbang para seniornya yang terlibat sejumlah kasus hukum.

Qodari menyebut Ganjar Pranowo, Arif Budimanta, Budiman Sujadmiko, dan Maruarar Sirait sebagai anak muda yang perlu diakomodir itu.

"Mereka akan mengambil tongkat estafet kepengurusan 2010-2015, saat alih generasi itu terjadi," kata Qodari.

(lrn/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads