Pantauan detikcom, beberapa kiai sepuh NU ikut hadir dalam acara penutupan ini. Para kandidat ketua umum PBNU juga ikut hadir. Namun, sosok KH Hasyim Muzadi dan KH Maimun Zubait terlihat absen dalam acara yang dikhiri dengan doa bersama dan pidato penutupan oleh Mbah Sahal, panggilan akrab KH Sahal Mahfudz.
Para kiai yang ikut penutupan ini antara lain, KH Sanusi Baco, KH Tholchah Hasan, KH Ma'ruf Amin, KH Malik Madani, KH Prof Dr Nasarudin Umar, dan berapa kiai lainnya. Sementara, dari calon PBNU yang hadir terlihat nama Slamet Effendy Yusuf, Ahmad Bagdja, Ulil Abshar Abdalla selain tentu saja Said Aqil sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menyampaikan syukur kepada Allah dan terima kasih kepada muktamirin atas terselesaikannya muktamar ini dengan baik, lancar, tepat dan sempurna. Saya katakan tepat karena lebih cepat satu hari. Ini artinya untung sehari," kata Mbah Sahal dalam sambutannya yang disambut tawa hadirin.
Dalam kesempatan ini pula, Mbah sahal membuka uneg-unegnya atas pencalonan dirinya sebagai Rais Am untuk yang ketiga kalinya. Namun demikian, pengasuh Ponpes di Pati Jawa Tengah ini tetap mengucapkan terima kasih sekaligus mohon dukungan untuk kepengurusan PBNU 5 tahun mendatang.
"Saya merasa terharu dan sedih karena bapak-bapak muktamirin memberikan amanat kepada saya. Padahal pikiran saya sebelumnya, saya berharap tidak terpilih. Karena sudah diberi amanat, maka saya sulit menolak. Karena itu, saya nyatakan saya terima amanat ini dan Insya Allah akan kami laksanakan dengan sebaik-baiknya,"paparnya.
Dalam sambutan singkatnya itu, Mbah Sahal meminta semua kekuatan NU bersatu padu untuk bersama-sama menghadapi tantangan zaman yang makin komplek. Dengan cara itulah, PBNU ke depan akan mampu memberikan manfaat bagi warganya dan bangsa Indonesia.
Acara penutupan yang rencananya akan dilakukan besok, Minggu (28/3) oleh wakil presiden RI Boediono batal dilakukan, karena seluruh muktamirin menghendaki penutupan dilakukan sederhana saja. Dengan doa oleh Rais Syuriah PWNU Sulsel, Mukmatar NU di Asrama Haji Sudiang Makassar Resmi ditutup dengan disertai
lantunan salawat dan bacaan surat Alfatehah.
(yid/mok)