"NU selama ini di bawah Pak Hasyim hanya moderat-statis, tidak moderat-dinamis dan progresif. Ke depan, NU perlu moderat-dinamis guna menjawab perubahan yang ada. Untuk itu butuh unsur kaum muda. Dalam konteks inilah saya maju sebagai salah satu kandidat ketua umum PBNU," kata Ulil kepada detikcom, Minggu (21/2/2010).
Menurut menantu KH Mustafa Bisri ini, untuk bisa melanjutkan perjuangan NU ala Gus Dur, diperlukan anak-anak muda yang bisa membawa NU moderat yang dinamis dan progresif. Karena itu, Ulil mengimbau para senior di NU untuk memberikan ruang regenerasi kepada kader muda NU untuk memimpin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya soal dukungan yang sudah dikantongi untuk bisa maju sebagai kandidat ketua umum PBNU, Ulil menjawab diplomatis. "Cukup banyak saya dapat dukungan dan apresiasi. Saya tak perlu menyebut angka dulu, karena peta dukungan masih terus bergeser" elaknya.
Terkait isu penolakan para sesepuh NU atas gagasan Islam liberal yang selama ini ia suarakan, Ulil menjawab santai. "Memang ada penolakan dari beberapa kalangan sepuh, tetapi banyak juga yang bisa mengerti dari kalangan kiai sepuh. Kalau kiai muda banyak. Di NU itu tradisinya lebih bersahabat walaupun ada pertentangan," tegasnya.
Ulil tidak menepis isu bahwa pencalonannya hanya untuk bargaining position agar bisa masuk kepengurusan PBNU 5 tahun mendatang. "Tentu tujuan tertinggi itu, ya, ketua umum. Kalau tidak tercapai, saya bisa masuk dalam salah satu posisi penting di PB sebagai warna baru. Saya siap memperkuat NU ke depan," pungkasnya. (yid/irw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini