"Kalau pergi ke luar kota, dia kasih oleh-oleh. Bu, ada oleh-oleh, saya baru pulang kampung. Saya dikasih duren dan keripik melinjo," kata tetangga Dulmatin, Wiwik Sulistiowati, di kediamannya di Gang Madrasah RT 01 RW 03, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (11/3/2010).
Dulmatin menghuni kontrakan yang bercat biru nomor 5. Sedangkan Wiwik tinggal di kontrakan nomor 2. Dulmatin tinggal di sana sejak 3 November 2009 hingga 3 Februari 2010. Sewa kontrakan itu seharga Rp 260 ribu per bulan.
Menurut dia, Dulmatin baik dan suka bersenda gurau. "Pak Yahya baik dan suka menyapa. Kedua anak saya Ajeng (kelas 3 SD) dan Ayu (kelas 1 SD) sering main ke rumah Pak Yahya. Mereka sering becanda," kata Wiwik.
Pengamatan detikcom, kontrakan yang dihuni Dulmatin dan temannya, Rosi (lelaki), bercat biru. Ada 3 ruangan yakni ruang tamu, kamar, dan dapur serta kamar mandi.
"Kemarin 2 polisi datang, lalu masuk dan keluar lagi. Tidak ngapa-ngapain," kata Wiwik.
Di ruang tamu, tidak ada barang-barang berharga. Hanya ada kardus bekas peralatan motor dan 4 botol bekas oli.
Sedangkan di kamar, hanya ada kardus bekas mie instan dan koran-koran bekas.
Di dinding kamar, banyak bercak darah. Entah itu darah nyamuk atau lainnya. Bentuknya seperti telah ditekan jari ke segala arah dan tidak beraturan.
Kamar mandinya sempit. Demikian juga dapur. Kontrakannya kini gelap. Sedangkan lampu di depan masih menyala.
(aan/nrl)