"Tiga malam sebelum digerebek, ada anggota densus yang nyamar jadi pemulung. Ia mondar-mandir di sini," ujar Amin, tukang ojek yang sering mangkal di pertigaan Multiplus saat ditemui detikcom, Rabu (10/3/2010) dini hari.
Menurutnya, kecurigaan terhadap pemulung tersebut karena gerak-geriknya yang mencurigakan. Pemulung tersebut hanya mondar-mandir di sekitar ruko dan datang pada malam hari.
Β
"Saya tahu semua pemulung di sini. Cuma yang tiga hari itu dia itu beda, dan cuma ambil botol bekas di pertokoan sepanjang Multiplus," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecurigaan Amin pun terus bertambah saat sering melihat orang tidak dikenal muncul di lokasi."Saya tanya, Bapak dari polisi ya? Terus dia bilang jangan bilang-bilang. Pas hari H saya baru tahu kalau ternyata dia (anggota) Densus 88." pungkasnya.
Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggerebek warnet Multiplus di Pamulang dan rumah di Gang Asem, Jl Setiabudi milik dr Fauzi. 3 Orang tewas ditembak karena melawan dan hendak melarikan diri saat ditangkap. Polisi menyatakan orang yang tewas dalam penggerebekan itu adalah YI alias M, BR dan H. Dulmatin mempunyai nama alias Muktamar (M).
dr Fauzi merupakan murid dari Abu Jibril, dan hingga kini keberadaannya masih misterius.
(ape/ape)