Bintang, Bayi Multiple Anomali dari Wonogiri

Bintang, Bayi Multiple Anomali dari Wonogiri

- detikNews
Selasa, 09 Mar 2010 17:14 WIB
Solo - Sejak lahir, orangtuanya baru bisa dua kali bertemu. Bayi berusia satu bulan itu harus selalu berada di ruangan khusus tanpa boleh ditunggui. Sejumlah kelainan dideritanya. Untuk selamat dia harus menjalani operasi setidaknya enam kali. Itupun harus menunggu kondisinya benar-benar telah siap.

Orangtuanya memberinya nama Valentinus Bintang Arsa Nugroho. Mungkin ayah dan ibunya mengira dia adalah bayi laki-laki karena ada benda mirip alat kelamin anak laki-laki di tempatnya. Diagnosa dokter ternyata berbeda.

"Benda mirip alat kelamin laki-laki itu adalah usus yang menjuntai keluar, jadi bukan alat kelamin. Namun memang dia buang air melalui usus yang keluar tersebut karena tidak ada anus," papar juru bicara RS Kasih Ibu, Solo, dr Hendro Adi Kuncoro kepada wartawan, Selasa (9/3/2010).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bintang adalah adalah anak pertama dari pasangan Feri Dwi Nugroho dengan Lely Tri Handayani, warga Baturetno, Wonogiri. Dia lahir 11 Februari 2010 di RS DKT Solo dengan cara operasi karena bayi dalam kodisi melintang. Semenjak lahir telah diketahui adanya kelainan pada Bintang sehingga segera dirujuk ke RS Kasih Ibu.

Kelainan yang diderita Bintang cukup kompleks. Dia tidak memiliki kelamin dan anus, konstruksi usus dan kandung kemih tidak normal, serta struktur rongga pinggul yang tidak lengkap. Di dunia medis, kasus yang dialami Bintang disebut multiple anomali. Penyebabnya, kemungkinan terkena infeksi sejak dalam kandungan sehingga mengalami kelainan genetik.

Untuk bertahan hidup, kata Hendro, Bintang harus dioperasi lima hingga enam kali. Biayanya pun mencapai ratusan juta rupiah. Namun dokter baru bisa melakukan operasi jika kondisi tubuh bayi sudah sehat. "Saat ini organ tubuh bagian atas bayi tersebut belum memungkinkan untuk diperiksa," ujar Hendro.

Saat ini, Bintang masih tergolek lemah di kamar rawat bayi untuk penyakit khusus yang senantiasa steril, tanpa boleh ditemani. Sejak lahir kami belum sempat menggendongnya. Istri saya baru bisa dua kali diijinkan menengok, sedangkan aaya belum pernah sekalipun, ujar Feri, ayah Bintang.

Semenjak lahir hingga hari ini, Feri yang bekerja di sebuah counter seluler tersebut telah mengeluarkan uang Rp 10 juta untuk perawatan Bintang. Sebagian uang didapat dari menjual sepeda motor miliknya.

(mbr/djo)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads