Orangtuanya memberinya nama Valentinus Bintang Arsa Nugroho. Mungkin ayah dan ibunya mengira dia adalah bayi laki-laki karena ada benda mirip alat kelamin anak laki-laki di tempatnya. Diagnosa dokter ternyata berbeda.
"Benda mirip alat kelamin laki-laki itu adalah usus yang menjuntai keluar, jadi bukan alat kelamin. Namun memang dia buang air melalui usus yang keluar tersebut karena tidak ada anus," papar juru bicara RS Kasih Ibu, Solo, dr Hendro Adi Kuncoro kepada wartawan, Selasa (9/3/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelainan yang diderita Bintang cukup kompleks. Dia tidak memiliki kelamin dan anus, konstruksi usus dan kandung kemih tidak normal, serta struktur rongga pinggul yang tidak lengkap. Di dunia medis, kasus yang dialami Bintang disebut multiple anomali. Penyebabnya, kemungkinan terkena infeksi sejak dalam kandungan sehingga mengalami kelainan genetik.
Untuk bertahan hidup, kata Hendro, Bintang harus dioperasi lima hingga enam kali. Biayanya pun mencapai ratusan juta rupiah. Namun dokter baru bisa melakukan operasi jika kondisi tubuh bayi sudah sehat. "Saat ini organ tubuh bagian atas bayi tersebut belum memungkinkan untuk diperiksa," ujar Hendro.
Saat ini, Bintang masih tergolek lemah di kamar rawat bayi untuk penyakit khusus yang senantiasa steril, tanpa boleh ditemani. Sejak lahir kami belum sempat menggendongnya. Istri saya baru bisa dua kali diijinkan menengok, sedangkan aaya belum pernah sekalipun, ujar Feri, ayah Bintang.
Semenjak lahir hingga hari ini, Feri yang bekerja di sebuah counter seluler tersebut telah mengeluarkan uang Rp 10 juta untuk perawatan Bintang. Sebagian uang didapat dari menjual sepeda motor miliknya.
(mbr/djo)