Langkah ini menjadi hasil dari Rakernas Ikatan Alumni (IA) ITB di Hotel Inna Garuda, Jalan Malioboro, Yogyakarta pada Jumat 6 Maret 2010.
Ketua IA ITB Bidang Bisnis dan Teknopreneur Amir Sambodo mengatakan ada tanggung jawab keilmuan dari para alumni untuk membantu menyelesaikan masalah bangsa.
Dari segi Iptek, hal yang paling mendesak adalah terkait bencana alam. "Banyak alumni kita yang merupakan pakar geofisika sampai geologi. Kita bisa membantu dalam deteksi gempa, tsunami serta penanganan pasca gempa," kata Amir, Sabtu (6/3/2010).
Rencana ini bukan sekadar angan-angan. Di sejumlah daerah bencana, para alumni sudah bergerak dalam pembangunan berbasis teknologi.
"Waktu tsunami Aceh dan gempa Sumbar, kita beri pengolahan air bersih. Di Sumbar juga kita membangun konsep kampung tahan gempa. Di Riau kita membangun rumah siaga banjir," papar Amir.
Selain soal bencana, rakernas IA ITB juga mengusulkan kontribusi para ahli Kampus Ganesha itu dalam pembangunan masterplan Indonesia mulai dari pertambangan sampai kelautan.
Sementara ke dalam ITB, mereka ingin menggenjot riset para ilmuwan muda lewat sumbangan riset Rp 1,25 miliar per tahun dan memberdayakan teknopreneurship, interpreneur berbasis teknologi.
(fay/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini