Dokter & Alumni UI Kecam Pencuri Patung Pak Karbol

Dokter & Alumni UI Kecam Pencuri Patung Pak Karbol

- detikNews
Rabu, 24 Feb 2010 19:19 WIB
Jakarta - Para dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sangat geram dengan kejadian hilangnya patung dada Abdulrachman Saleh atau Pak Karbol yang terpahat di depan FKUI Salemba, Jakarta Pusat. Sebab patung itu adalah kebanggaan almamater FKUI.

"Kalau ketemu kita cincang-cincang saja biar jadi bakso," demikian ujar Irjen Pol (P) Dr dr H Hadiman, SpKO SH MBA MSc dalam temu wicara 'Membangkitkan Rasa Cinta Almamater Melalui Kebersamaan, Kesejawatan dan Kesantunan' dalam rangka Dies Natalis Universitas Indonesia ke 60 Tingkat Fakultas Kedokteran di Aula FKUI Salemba, Jakarta, Rabu (24/2/2010).

Menurut Humas FKUI Adi Nugraha, hilangnya patung Pak Karbol baru diketahui Jumat pagi tapi hingga kini belum diketahui siapa pelakunya. "Saya ditelepon wartawan terus. Tapi sampai sekarang pelakunya belum ketahuan dan masih dicari," kata dia ketika ditemui dalam acara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diduga kuat ada keterlibatan orang dalam untuk kasus ini karena tidak mungkin patung seberat 50 kilo gram itu bisa raib tanpa jejak. Namun Dr Hadiman yang pernah menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara dan juga staf ahli Kapolri yakin bisa menemukan pelakunya.

"Saya punya banyak rekan di kepolisian. Saat ini mereka masih menangani kasus ini. Saya curiga ada orang dalam yang terlibat disini," tutur Dr Hadiman.

Patung Abdulrachman Saleh dibangun atas kerjasama FKUI, TNI AU, dan Radio Republik Indonesia (RRI). Laki-laki yang lahir di Jakarta, 1 Juli 1909 dan wafat di Maguwo, Yogyakarta, 29 Juli 1947 pada umur 38 tahun adalah seorang pahlawan multidimensi. Dia adalah tokoh Radio Republik Indonesia (RRI) dan bapak fisiologi kedokteran Indonesia.

Abdulrahman selepas AMS (Algemene Middelbare School) melanjutkan pendidikannya di STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Karena pada saat itu STOVIA dibubarkan sebelum ia menyelesaikan studinya di sana, maka ia meneruskan studinya di GHS (Geneeskundige Hoge School), semacam sekolah tinggi dalam bidang kesehatan atau kedokteran yang kemudian menjadi Fakultas Kedokteran Indonesia (FKUI).

Setelah memperoleh ijazah dokter, Abdulrahman mendalami pengetahuan ilmu faal dan mengembangkan ilmu faal ini di Indonesia. Oleh karena itu, Universitas Indonesia pada 5 Desember 1958 menetapkan Abdulrachman Saleh sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia.

"Dia sangat berjasa bagi dunia kedokteran. Dia adalah orang yang membantu menyiarkan kemerdekaan Indonesia di radio, jadi kita sangat kehilangan dengan peristiwa ini," ujar Dr Hadiman.

(fah/irw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads