Cinta Mampu Mengubah Tabiat Dugem dan Mabuk

Cinta Mampu Mengubah Tabiat Dugem dan Mabuk

- detikNews
Senin, 22 Feb 2010 08:41 WIB
Jakarta - Semua setuju merokok, dugem, mabuk dan chitchat yang snob, adalah kebiasaan buruk. Namun tradisi miring itu bisa saja lenyap berkat cinta.

"Saya rasa yang paling utama dari sebuah hubungan, apalagi itu pernikahan, adalah cinta. Itu modal utamanya. Karena kalau sudah berdasarkan cinta, hal-hal yang buruk seperti dugem, mabuk, merokok dan yang begitu-gitu pasti itu tidak akan terlihat," kata anggota Wantimpres Siti Fadila Supari pada detikcom, Senin (22/2/2010).

Statemen mantan Menkes ini muncul terkait pendapat motivator Mario Teguh yang menyatakan, "Wanita yang pas untuk teman pesta, clubbing, bergadang sampai pagi, chitchat yang snob, merokok n kadang mabuk – tidak mungkin direncanakan jadi istri'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti menilai, seseorang yang menikah karena cinta jika di kemudian hari menemukan kejanggalan pasti yang akan dia lakukan adalah bagaimana yang buruk itu bisa diubah menjadi lebih baik lagi, bukan malah menyalahkan salah satu pihak.

"Kalau sudah cinta, yang salah pasti bisa dengan segera dibenerin, karena dia ingin yang sebaik-baiknya. Jadi kurang tepat kalau ada konteks wanita yang merokok, dugem, mabuk, kemungkinan dipilih menjadi istri menjadi kecil, tergantung pada cinta keduanya dan itu intinya," kata Siti.

Sekretaris Umum PP Salimah (organisasi underbow PKS), Faizah, juga berpendapat bahwa wanita perokok bukan berarti tidak dilirik oleh lawan jenisnya.

"Ya kalau untuk dijadikan pasangan hidup saya rasa itu tergantung pada lelakinya, dia termasuk laki-laki yang bagaimana dulu. Setiap orang kan punya pilihan mana yang cocok mendampinginya, ya tergantung dia (laki-laki). Toh ada juga kok lelaki yang suka wanita seperti itu," ujar Faiza. (lia/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads