"Tepuk balik saja," ujar pengajar hipnoterapi Juliarsana di sela-sela Workshop Hypnoteraphy Citta Holistic Center di Hotel Puri Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2010).
Menurut Juliar, menepuk balik bukanlah upaya menolak ilmu hitam sang pencopet. Tidak ada kaitan sama sekali dengan ilmu gaib, semua murni logika dan teknik hipnosis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pencopet hipnosis menepuk korban atau tiba-tiba menyapa itu hanya untuk mengejutkan. Korban yang diincarnya adalah mereka yang di tempat umum asyik sendiri sms-an atau melamun. Jika korban terkejut, ada kehilangan kesadaran sepersekian detik dan pencopet mulai memprogram korbannya.
"Jadi sebenarnya ada proses, bukan langsung tepuk orang tersebut langsung mau menyerahkan dompetnya," terang Juli.
Untuk mencegah pencopet hipnosis di tempat umum, perhatikan suasana sekitar. Jangan keasyikan atau fokus dengan suatu hal seperti main ponsel atau membaca buku. Lempar pandangan sesekali ke sekitar kita.
"Biasanya juga pelaku hipnotis juga tampil necis, bukan seperti preman. Karena pikiran orang seperti orang kaya, maka tidak mungkin melakukan kejahatan," tambah Juli.
(fay/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini