Aksi pemukulan tersebut dialami mantan Bendahara PAC PDIP Kecamatan Teluk Betung, Lampung, Herman Suari. Herman dipukul oleh Sjahracad yang menjabat Ketua DPC PDIP Kota Bandar Lampung, di aula DPC PDIP Bandar Lampung, pukul 11.00 WIB, Kamis (18/2/2010).
Kejadian tersebut seusai pendaftaran pasangan Calon Walikota Herman Thobroni di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Lampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman mengisahkan, setelah menghantarkan Herman Thobroni sebagai pasangan Cawalkot di kantor KPU, rombongan pulang menuju kantor DPC PDIP Bandar Lampung. Saat berada di dalam aula terlihat Acad, panggilan akrab Sjahracad sedang marah-marah dan sempat mengusir Herman.
"Saat itu saya tetap menjabat tangannya, kemudian saya duduk. Lantas Acad menghampiri ke tempat duduk saya. Kamu melawan saya, ujarnya. Saya diam saja, saya tidak menjawab. Tapi secepat kilat tangannya mendarat ke pipi saya sebelah kanan," jelasnya mengisahkan peristiwa yang tidak mengenakannya itu.
Setelah menerima perlakuan kasar itu, Herman langsung berdiri dan bergegas meninggalkan kantor DPC PDIP Bandar Lampung. Setelah itu, Herman bermaksud mengadukan kejadian itu ke Poltabes Lampung. Namun, pihak kepolisian belum menerima pengaduan tersebut dan menyarankan agar didampingi pengacara saat melapor.
Karena itu, menurut Herman, besok pihaknya baru akan memutuskan untuk melapor kembali dengan didampingi pengacara. Hanya saja, dirinya belum tahu pengacara siapa yang akan dipakainya.
Belum jelas, apa motif Acad marah-marah sehingga naik pitam dan melakukan kekerasan kepada salah satu anggota partai politiknya sendiri itu.
"Hanya perbedaan pandangan politik saja. Dan saya sangat kritis terhadap keluarga Gubernur Lampung saja," ungkap Herman terkait soal motif pemukulan pada dirinya itu.
Awal Februari 2010 lalu, Ricko Menoza, anak Gubernur Lampung juga terlibat aksi pemukulan terhadap anggota kepolisian Polda Lampung. Namun kasus ini berakhir damai, dan pihak kepolisian menyatakan kasus ini merupakan kasus kesalahpahaman.
(zal/Rez)