PDMD: Operasi Terpadu di Aceh Tetap Jalan dalam Status Apapun
Sabtu, 01 Mei 2004 18:31 WIB
Aceh Selatan - Operasi terpadu akan tetap dilakukan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dalam status apapun. Seperti diketahui status darurat militer di NAD akan berakhir pada 19 Mei 2004 ini.Demikian disampaikan Penguasa Darurat Militer Daerah (PDMD) yang juga Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Endang Suwarya di depan masyarakat Trumon Timur, Aceh Selatan, Sabtu (1/5/2004). Hal itu disampaikan Endang di sela-sela acara pembukaan pabrik kelapa sawit konsorsium PT. Fajar Selatan-PT. Barata Indonesia.Endang menyebutkan, dalam rapat koordinasi bidang polkam yang dihadirinya beberapa waktu lalu di Jakarta, operasi terpadu di Aceh yang terdiri dari operasi pemulihan keamanan, operasi penegakan hukum, operasi kemanusiaan, operasi pemantapan pemerintahan dan operasi pemulihan ekonomi tetap akan dilanjutkan. Hal itu dilakukan jika seandainya ada perubahan status daerah di NAD 19 Mei mendatang."Mudah-mudahan situasi di Aceh terus membaik, Insya Allah, Aceh akan cepat aman," ujar Endang.Untuk itu, Endang mengharapkan kerjasama dari rakyat dalam membantu TNI dan Polri, khususnya untuk memulihkan situasi keamanan. "Saya tado dapat informasi bahwa di sini Front Perlawanan Separatisme sudah sampai ke desa-desa," katanya.Dia juga menyebutkan bahwa selama operasi digelar di Aceh sejak Mei 2003 lalu, kekuatan GAM jauh lebih berkurang. Meski begitu, jika seandainya status Aceh berganti dari darurat militer, bukan berarti TNI dan Polri akan keluar dari Aceh."TNI tidak akan meninggalkan Aceh dalam situasi setengah aman, karena nanti kekuatan GAM bisa kembali," tegas Endang.Endang juga menambahkan, perang gerilya yang terjadi di Aceh tidak bisa dilakukan dalam hitungan bulan. Makanya, kata jenderal berbintang dua ini, meski operasi terpadu sudah digelar hampir setahun, kekuatan GAM belum benar-benar bisa dilumpuhkan."Yang kita lawan bukan saja GAM yang memiliki senjata, tapi juga melawan ideologi masyarakat yang sudah terpengaruh dan itu tidak mudah. Kita juga ingin secepat mungkin, tingkat keamanan sejauh ini sudah 70 persen, jika ini berlanjut, mungkin ini akan lebih bagus lagi," paparnya dihadapan para ulama dan santri Pesantren Ashabul Yamin, Bakongan, Aceh Selatan usai dari Trumon Timur.Sedangkan operasi pemulihan ekonomi menurut Endang, baru dimulai April lalu, sehingga masih banyak daerah yang belum merasakannya. "Itulah kenapa saya melakukan penegakan hukum, supaya dana anggaran secara penuh diterima masyarakat, operasi penegakan hukum tidak semata-mata untuk melakukan proses hukum terhadap GAM. Saya hanya ingin dana ini tidak diselewengkan, karena kalau tidak, kapan rakyat bisa mengecapnya," kata Endang.
(zal/)