Keempat orang yang selamat adalah Ernawati(26), warga Sambiroto RT 09/ RW I, Kecamatan Kedung Mundu, Kota Semarang; Endah Kristianti (27) warga Ngasem RT 05/ RW V, Kecamatan Pudak Payung, Semarang; Wijayanto (39), Arya Bima Sakti(6) warga Dusun Durit, Desa Rejomulyo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Satu orang yang ditemukan tewas ialah Umi Khasanah (26) warga Klaten, Jateng dan yang masih dalam pencarian yaitu Eka Wijayanti (31) warga Dusun Durit, Desa Rejomulyo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bertujuh sekitar pukul 12.00 WIB WIB berangkat dengan menggunakan tiga sepeda motor. Sampai di sana keenam orang turun di dekat air terjun," tegas Iwan ditemui di rumah korban Eka.
Menurut Iwan, kondisi saat kejadian tidakย hujan, namun tiba-tiba sekitar pukul 14.00 WIB, dia melihat air bah datang setinggi kurang lebih 5 meter. Posisi keenam keenam rekannya sedang berada di kolam air terjun yang berketinggian sekitar 15 meter tersebut.
Iwan lalu berteriak agar rekannya yang sedang asyik berfoto di depan air terjun berlari dan berlindung untuk mencari perlindungan, namun mereka tidak sempat melarikan diri. Akibatnya, keenam orang itu terseret air bah dan Iwan langsung melaporkan kejadian itu ke pos penjagaan Sekar Langit.
Ketua Tim SAR Kabupaten Magelang, Edi Prawoto di TKP menyatakan, setelah melakukan upaya pencarian, sekitar pukul 17.45 WIB, warga dan tim SAR berhasil menyelamatkan keempat orang.
Suasana haru diiringi dengan isak tangis keluarga Wijayanto pecah langsung di Puskesmas Grabag, begitu melihat keempat orang bisa terselamatkan dalam keadaan hidup. Disusul sekitar pukul 18.00 WIB, korban Umi ditemukan di aliran Sungai Ngleter, Dusun Ngleter, Desa Ngleter, Grabag dalam keadaan sudah tidak bernyawa tersangkut di bebatuan di tengah-tengah sungai.
Mayat korban Umi langsung dievakuasi dan sampai saat ini masih di semayamkan di Puskesmas Kecamatan Grabag untuk menunggu keluarga korban dari Semarang datang.
"Kami masih akan melanjutkan upaya pencarian di beberapa jembatan aliran sungai yang tersebar di beberapa titik di Kecamatan Grabag, di antaranya di Jembatan Temuwon arah Sambungrejo, Jembatan Citrosono Grabag, Jembatan Secang," tegas Edi Prawoto.
Camat Grabag Bambang Dwi Purnomo menyatakan sebetulnya kejadian terseretnya para pengunjung Taman Wisata Sekar Langit sudah berkali-kali terjadi, terakhir pada tahun 2003, dua orang wisatawan asing dari Amerika juga ikut menjadi korban keganasan wisata air terjun itu.
Kemudian pada tahun 2008, sepasang muda-mudi warga salatiga yang merupakan mahasiswa dan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga juga tewas terseret air bah di tempat yang sama.
"Kami beserta warga sekitar sudah berulang kali memberikan peringatan bahwa agar tidak sembarangan saat mengunjungi tempat wisata air itu. Sebab, jika musim penghujan sering terjadi banjir bandang dan datang air bah secara tiba-tiba," tegas Bambang.
Namun, peringatan itu sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari para pengunjung sehingga jatuh korban berikutnya ini. (irw/mei)