"Kita tangkap itu sebagai bentuk kecintaan seniman kepada Gus Dur," kata menantu Gus Dur, Dhohir Farisi, saat dihubungi detikcom, Senin (8/2/2010).
Menurut Dhohir, jika umat Buddha merasa keberatan dengan patung tersebut, sang pematung harus segera memberi respons. "Kalau ada perdebatan dari umat Buddha, senimannya harus memberi respons," lanjut politisi Gerindra ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada keberatan apa pun. Ya sudahlah, itu ekspresi seni," kata Dhohir.
Suami Yenny Wahid ini menambahkan sudah diinformasikan oleh para seniman, mereka akan kembali mengadakan kegiatan serupa di Magelang untuk memperingati 100 hari wafatnya Gus Dur. Menurutnya, publik masih belum banyak tahu kalau Gus Dur juga dekat dengan komunitas seni.
"Selain sebagai kyai dan mantan presiden, beliau juga pernah menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta," kata Dhohir.
Bagaimana tanggapan Yenny Wahid soal patung Gus Dur itu? "Yenny juga sudah lihat gambarnya. Kita ketawa saja, ada patung Gus Dur pakai peci putih dll. Inilah ekspresi seni," pungkasnya.
(fay/asy)