"Kalau saya lihat waktu itu, sikap Robot Gedek terhadap Babe ada semacam keseganan terhadap Babe," ujar Febry Irmansyah, pengacara Robot Gedek saat itu kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (8/2/2010) malam.
Diceritakan Febry, satu waktu dalam persidangan Robot Gedek, Babe muncul sebagai saksi. Robot Gedek langsung tertunduk saat melihat Babe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Febry sendiri mengenal Robot Gedek sebagai orang yang tertutup. Robot Gedek juga dia kenal sebagai orang yang tidak banyak omong dan pemarah.
"Waktu kecil dia marah sama orangtuanya. Dia lalu membakar guling. Sehabis itu, dia kabur dan baru kembali setelah beberapa hari kemudian," jelasnya.
Babe adalah teman Robot Gedek yang dikenalnya di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Babe ini diyakini oleh Febry sebagai Babe (Baekuni).
Apakah Babe menyuruh Robot Gedek untuk menutupi kejahatan yang sebenarnya dilakukan Babe? "Saya tidak kepikiran sampai ke situ," jawabnya.
(mei/mok)











































