"Di sini, tidak ada sistem ranking. Meski tidak ada ranking, pindahan dari sini banyak yang diterima masuk ke sekolah favorit," kata Ketua Yayasan Alamku, Iman Santoso, di Kompleks Sekolah Alam Indonesia, Jalan Anda, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (6/2/2010).
Iman menjelaskan, Sekolah Alam Indonesia mengembangkan konsep sekolah berbasiskan alam. Kurikulumnya tetap mengacu ke Depdiknas.
Selain itu, kata dia, ada pengayaan-pengayaan lain seperti akhlaqul karimah, dan semua siswa dipersilakan mengembangkan bakatnya masing-masing.
"Jadi ukurannya, kita persilakan semua siswa untuk mengembangkan bakatnya setinggi-tingginya sesuai dengan potensi masing-masing," ujar dia.
Menurut dia, sekolah ini juga mengembangkan sekolah berbasis komunitas dan tidak ada kepemilikan individual.
"Biasanya, kalau ada kepemilikan individual nanti bisa bergeser dari tujuan pendidikan. Ada 60 siswa yang gratis sekolah di sini. Ada juga yang bayar separuh," kata Imam.
Pengamatan detikcom, Sekolah Alam Indonesia yang dibangun di lahan seluas 7.200 meter ini tampak asri. Bangunan kelasnya saung-saung bertingkat dua. Untuk kelas TK A misalnya, diberi nama-nama sayuran seperti bayam, wortel. Ada juga kelas yang diberi nama Jupiter dan Oksigen.
Sekolah ini hanya menerima 60 orang siswa mulai tingkatan playgroup sampai SMP.
Ada pun biaya pendaftaran yakni, preshool dan SD Rp 195 ribu. SLTP Rp 210 ribu. Dana pengembangan pendidikan Rp 7,5 juta. Jihad Harta untuk playgroup hingga SD Rp 3 juta per tahun. SLTP Rp 3,5 per tahun. Ada biaya sit in dan observasi Rp 210 ribu.
Selanjutnya, ada biaya guru playgroup hingga TK Rp 470 ribu per bulan
SD Rp 520 ribu dan SLTP Rp 570 ribu.
(aan/fay)