Istana: 200 Pengunjuk Rasa Tak Representasikan 200 Juta Penduduk

Unjuk Rasa 28 Januari

Istana: 200 Pengunjuk Rasa Tak Representasikan 200 Juta Penduduk

- detikNews
Rabu, 27 Jan 2010 15:37 WIB
Jakarta - Salah satu isu yang akan pengunjuk rasa usung dalam aksi 28 Januari adalah kegagalan 100 Hari Pemerintahan SBY-Boediono. Namun pihak Istana Kepresidenan punya pendapat yang berbeda mengenai isu itu.

"Kalau ada yang unjuk rasa, kita lihat urusannya soal apa. Tidak bisa 200 orang merepresentasikan 200 juta penduduk," kata Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Kantor LSI, Jl Terusan Lembang, Jakarta, Rabu (27/1/2010).

Adalah sah saja bila ada pihak-pihak yang merasa tidak puas melampiaskannya dalam bentuk aksi unjuk rasa. Namun bila memang hendak mengkritik capaian program 100 hari, maka harus obyektif melakukan evaluasi terhadap setiap butir program.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rakyat bisa melihatnya, apakah mempermasalahkan atau tidak," sambung Julian.

Menurut hasil evaluasi Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) terhadap 75 hari pertama Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, disebutkan bahwa kinerja dan capaian pemerintah sudah sesuai dengan harapan. Bahkan pada saat itu sudah 80% dari target capaian yang ditetapkan.

"Karena 100 Hari baru akan jatuh besok, hasil evaluasi yang 100 Hari akan disampaikan nanti," kata Julian.
(lh/iy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads